== PERISAI DIRI SMAN 3 SIDOARJO | Website ==
  FreeZone1
 

SEBELUM TERLAMBAT



Mari kita memutar balik jarum jam

(1)
Seorang anak sambil menangis meninggalkan sekolahnya. Ia mengenggam selembar kertas di tangannya yang dititipkan gurunya untuk diberikan kepada orangtuanya. Di atas kertas itu tertulis, "Karena anakmu terlampau bodoh dan tak mampu memahami pelajaran serta menghambat kemajuan proses pelajaran sekolah, dan demi rasa tanggung jawab kami terhadap murid-murid yang lain, maka kami sangat mengharapkan agar anak ini secara terhormat menarik diri sendiri dari sekolah." Setelah membaca nota tersebut, ibunya tak mampu menahan sedih. Air matanya mengalir deras. Ia sama sekali tak percaya kalau anaknya itu terlampau bodoh dan tak mampu memahami pelajaran sekolah.

(2)
Dengan susah payah ia mengikuti pelajaran di sekolah. Disklesia membuatnya kesulitan belajar membaca, menulis dan mengeja. Akibatnya ia tak pernah benar-benar bisa membaca sebuah buku sampai tamat. Karena kondisinya demikian, ia diajar oleh seorang guru khusus special needs. Ia pun lulus sekolah menengah dengan nilai amat pas-pasan.

(3)
Gadis kecil itu, dengan segala keluguan dan kepolosannya,tak pernah bisa benar-benar duduk manis seperti murid lainnya. Ada saja aktivitas tak lumrah dilakukannya di dalam kelas. Suatu waktu saat awal bersekolah, ketika semua murid telah duduk tenang di bangku masing-masing, ia malah asyik membuka-tutup meja. Ini sangat mengganggu, begitu pikir gurunya. Di lain waktu ia melihat pengamen lewat di jalan samping ruang kelas. Ia menyapa mereka dan mengajaknya bercakap-cakap melalui jendela. Sedangkan seluruh kelas sedang serius belajar. Habis sudah kesabaran si guru. Gadis kecil itu dipulangkan dari sekolah.

------

Sekarang kita putar jarum jam ke depan

Anak pada kisah pertama setelah dewasa kita kenal sebagai Thomas Alva Edison. Penemu bola lampu dan phonograph serta pemilik 1093 paten atas berbagai temuan. Pada hari kematiannya tanggal 18 Oktober 1931 malam hari jam 21.55, seluruh Amerika memadamkan lampu sejenak untuk mengenang jasa-jasa besarnya.

Pada cerita kedua, kanak itu setelah dewasa dikenal sebagai chef handal nan terkenal, Jamie Oliver. Pemilik acara memasak Jamies Dinner di televisi Channel 4 Inggris. Dalam usia muda ia berhasil memikat jutaan pemirsa dengan atraksi kulinernya di layar kaca. Buku memasaknya terjual jutaan eksemplar. Acara memasaknya di televisi meraih rating tertinggi. Para pesohor melanggani restorannya yang harus berbulan-bulan membooking bila ingin makan di sana.

Sedangkan gadis kecil yang tak bisa diam dalam kisah ketiga nantinya dikenal dunia sebagai Tetsuko Kuronayagi. Ia adalah penulis buku Totto-chan: The Little Girl at the Window . Sebuah buku yang banyak memberi inspirasi pada pecinta kanak-kanak di seluruh dunia. Ia juga host televisi tersohor di negerinya, Jepang. Dan pernah ditunjuk sebagai Duta Besar UNICEF untuk Asia.

Keberhasilan dalam kisah-kisah di atas adalah keberhasilan untuk tidak terjebak dalam stigma dan judgement yang semena-mena. Yang terjadi akibat kekurangpahaman dan kekurangsabaran orang dewasa untuk mengerti bahwa dunia anak-anak itu sangat beragam. Tiap anak mempunyai dunia sendiri dengan aneka rupa warna tingkah polahnya. Pandangan tentang ukuran yang baik dan benar untuk anak-anak ditentukan secara subyektif berdasar pengetahuan dan pengalaman tiap-tiap orang dewasa. Semuanya menyatu bermuara membentuk sebuah mainstream tentang bagaimana potret anak yang baik dalam benak khalayak.

Ibunda Thomas Alva Edison tidak mau pasrah dan menyerah pada prasangka guru anaknya dan juga sebagian tetangganya. Ia berbesar hati dan bertekad mendidik anaknya semampunya. Memang bukan ilmu pengetahuan yang diberikannya pada anaknya. Tapi sebuah kunci, kunci untuk membuka pintu khazanah ilmu. Yaitu sikap dan cara berpikir yang sangat positif, yang membuat Thomas A. Edison menjadi seorang ahli yang tak pernah berhenti dan frustasi mencari dan mencari. Sebelum yang ia kehendaki tertemui.

Demikian pula dengan Jamie Oliver, saya kira dibalik kesuksesan ada peran ayah-ibu yang sangat berarti. Disklesia bukanlah akhir dunia. Bukan pula tamatnya cita-cita akan sebuah karir. Sebab dunia tak musti direngkuh melulu melalui menulis, membaca dan buku. Ada indera pengecap rasa, pencium aroma, daya kreasi memadu bahan makanan dan tentu empati serta simpati pada orang. Bila sebuah jalan tertutup, mengapa tak mencari jalan lain?

Pada saat Ibunda Totto-chan dipanggil oleh guru dan dilapori keluh kesah tentang kelakuan anaknya, betapa sesak hatinya. Tapi ia bisa menahan diri dan bersabar dengan kondisi yang dihadapinya. Dengan lembut melalui bahasa kanak ia jelaskan bahwa Totto-chan akan pindah ke sekolah lain. Tak sedikitpun ia singgung soal kegeraman gurunya padanya. Di sekolah baru ia berjumpa pak Kobayashi. Bapak kepala sekolah Tomoe yang pendek, gemuk, lucu, sangat perhatian serta sayang pada anak-anak. Dalam didikan pak Kobayashi, ia berubah menjadi sebuah pribadi yang mengesankan. Dalam masa sekolah dasar yang singkat.

-----
Kembali jarum jam menunjuk waktu terkini

Kita mungkin perlu mengingat pesan bijak pak Kobayashi. "Serahkan mereka kepada alam. Jangan patahkan ambisi mereka. Cita-cita mereka lebih tinggi daripada cita-cita kalian."


                                            Next
 
  Today, there have been 4 visitors (8 hits) on this page!  
 
This website was created for free with Own-Free-Website.com. Would you also like to have your own website?
Sign up for free